Ads 468x60px

Selamat Datang di Blog Keperawatan, Materi PMR, dan Kesehatan

Kamis, 15 Desember 2011

Body Aligment

Share this history on :
BAB II
PEMBAHASAN

2.1  PENGERTIAN BODY ALIGNMENT
Susunan geometric bagian-bagian tubuh dalam hubungannya dengan bagian-bagian tubuh yang lain. Body alignmen baik akan meningkatkan keseimbangan yang optimal dan fungsi tubuh yang maksimal, baik dalam posisi berdiri, duduk, maupun tidur. Body aligment yang baik: keseimbangan pada persendian otot, tendon, ligamen.
Postur tubuh seseorang adalah salah satu hal yang harus dikaji untuk melihat.
- Status kesehatan
- Fisikal fitness
- Daya tarik seseorang.


Postur tubuh dapat menunjukkan:
- perasaan hati
- Harga diri
- Kepribadian.

Prinsip-prinsip body alignment
1. Keseimbangan dapat dipertahankan jika line of gravity melewati dan base of support.
2. The base of support lebih luas dan pusat gravity lebih rendah kestabilan dan keseimbangan lebih besar.
3. Jika line gravity berada diluar pusat dari base of support, energi lebih banyak digunakan untuk mempertahankan keseimbangan.
4. The base of support yang luas dan bagian-bagian dari body alignment baik akan menghemat energi dan mencegah kelelahan otot.
5. Perubaan dalam posisi tubuh membantu mencegah ketidaknyamanan otot-otot.
6. Body alignment yang jelek dalam waktu yang lama dapat menimbulkan rasa nyeri kelelahan otot dan kontraktur.
7. Karena struktur enatomi individu berbeda maka intervensi keperawatan harus secara individual dan sesuai dengan kebutuhan individu tersebut.
8. Memperkuat otot-otot yang lemah, membantu mencegah kekakuan otot dan ligament ketika body alignment jelek baik secara temporal maupun penggunaan yang kurang hati-hati.

Faktor yang mempengaruhi Body Alignmnet:
1. Status kesehatan
2. Nutrisi
3. Emosi
4. Faktor social
5.
Gaya hidup (life style)
6. Perilaku dan nilai-nilai
7. Hidrasi pasien

Petunjuk Posisi Pasien di tempat tidur
1. Yakin bahwa kasur pas untuk pasien tidak terlalu keras/lembut dan dapat menyokong body curvature
2. Menjamin body alignment yang baik mencegah stress pada otot-otot dan persendian pasien. Dapat dicapai dengan menggunakan support devices pada daerah yang perlu disupport.
3. tidak semua pasien memerlukan support identik
4. Rencanakan jadwal yang sistematik untuk perubaan posisi selama 24 jam.
5. Memberikan support devices untuk daerah-daerah yang tertekan
6. yakin bahwa dasar dari temtat tidur bersih, kering dan licin.
7. Yakin bahwa bagian ekstremitas dapat bergerak bebas.
8. Yakin bahwa sikut, pinggul dan lutut sedikit fleksi untuk mempertahankan body alignment.
9. Support natural body curvature tubuh baik.
10. Hindari meletakan sala satu bagian tubu terutama dengan body prominincis, langsung pada bagian atas yang lainnya.
11. Mencegah penekanan yang berlebian pada permukaan poplitea untuk mencegah gangguan pada nervus dan pembuluh darah disekitar itu.
12. Menggunakan support devices untuk mempertahankan alignment.
13. Sebelum merubah posisi pasien kaji kemampuan pasien untuk bergerak dan minta bantuan orang lain jika diperlukan.
14. Melakukan latihan ROM
15. Membuat jadwal perhari untuk latihan, ekstensi untuk mencegah fleksi.
16. Gunakan metoda yang sesuai untuk menggerakkan ekstremitas pasien.
17. Selalu memberikan informasi sebelum melakukan prosedur.

Body Alignment yang baik dapat:
• Meningkatkan fungsi tangan yang baik
• Mengurangi jumlah energi yang digunakan untuk mempertahankan keseimbangan.
• Mengurangi kelelahan
• Memperlyas ekspansi paru
• Meningkatkan sirkulasi renal dan fungsi gastrointestinal

Body alignment yang buruk dapat: Mengurangi penampilan individu dan mempengaruhi kesehatan yang dapat mengarah pada gangguan. Perawat merupakan role model yang penting dalam mengajarkan kebiasaan yang sehat/baik: postur tubuh yang baik.

Faktor-faktor yang mempengaruhi Body Alignment
1. Gravity
• Gravity adalah atraksi timbale balik antara tubuh dan bumi.
• Pusat gravity: titik pusat seluruh massa dari suatu objek.
• The line of gravity: imaginary garis vertical melalui pusat gravity suatu objek.
• The base of support: fondasi dimana seseorang sedang istirahat.
2. Pontural reflek dan Apposing Muscles Group.
Action dari otot postural yang terus menerus menyokong seseorang pada posisi tegak melawan gravity.
• Otot ekstensor: otot-otot anti gravity.
• Kontraksi otot-otot menyokong posisi tegak disebut postural tonus.
• Numorous postural/Righting reflek merangsang dan mempertahankan postural tonus adalah:
a. Labyrithing sense
b. Tonicneel-righting reflex.
c. Actual oroptic reflex
d. Propoceptor or kinesthetic sense.
e. Extensor or anti gravity (stretum) reflex
f. Plantar reflex.
3. Perubahan postur
4. Struktur anatomy individu yang berbeda.

PENGKAJIAN
• Pengkajian body alignment meliputi inspeksi pasien pada saat berdiri, duduk atau tiduran.
• Perawat juga harus memeprtimbangkan factor perkembangan dan faktor lain yang mempengaruhi body alignment.
• Mereview catatan lesehatan pasien untuk menentukan masalah keperawatan dan medis baik yang lalu maupun yang sekarang.

Tujuan dari pengkajian Body Alignment adalah:1. Menentukan perubahan normal akibat dari tumbang
2. Mengidentifikasi postur tubuh yang jelek.
3. Mempelajari kebutuhan untuk mempertahankan postur tubu ang baik.
4. Mengidentifikasi kelemahan otot dan kerusakan motorik lainnya.

Kriteria mengkaji alignment pada saat berdiri:
Perawat harus memangdang pasien dari enterior, lateral, dan posterior sehingga posisi yang tidak dialami/biasa atau kaku dapat dihindari.

Kriteria mengkaji alignment pada saat duduk
Untuk mengkaji alignment pada saat duduk perawat memandang pasien dari arah lateral pada pasien orang dewasa alignment pada saat duduk kepala dan panggul sama dengan posisi berdiri.

PERENCANAAN
Tujuan:
1. Mempertaankan body alignment yang baik
2. Pada individu yang mempunyai body alignment yang jelek:
a. Memperbaiki body alignment pada tingkat yang optimal
b. Mencegah kontraktur, memperluas ekspansi dada serta mencegah terjadinya komplikasi aibat body alignment yang jelek.

INTERVENSI
Untuk masalah standing alignment:
• Jika kontraktur fleksi pada spina servikal: cegah kontraktur yang lebi lanjut lurangi kontraktur yang ada
• Jika tidak mengalami kontraktur: cegah jangan sampai terjadi ontraktur
• Kondosis
• Latihan mengempeskan perut
• Latihan menguatkan dan menyokong otot-otot tulang belakang yang menyokong spina lumbaris dan otot-otot abdomen

Latihan untuk meningkatkan body alignment yang baik:
• Berjalan
• Berenang

Intervensi Untuk masalah pada sitting alignment:
• Duduk dikursi
• Duduk dikursi roda
•  mempengaruhi tulang belakang dan
àDuduk disamping tempat tidur  berhubungan dengan ukuran dan bentuk objek yangàekstremitas atas digunakan

Tempat duduk dan sandaran kursi harus aps utuk individu tersebut:
• Tempat duduk tidak terlalu tinggi
• Tempat duduk tidak terlalu rendah
• Sandaran kursi tidak terlalu jauh

EVALUASI
Body alignment dapat dengan mudah diobservasi dengan cara:
1. berdiri didepan pasien untuk mengevaluasi frontal plane pada saat berdiri dan duduk.
2. berdiri secara lateral untuk memandang sagital plane.
3. Menanyakan kepada pasien apakah merasa nyaman dengan posisi yang diambil

DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Resiko cedera b.d standing alignment dan sitting alignment yang jelek
2. Ganguan mobilitas fisik b.d kontraktur
3.
Nyeri b.d cedera fisik.





Salah Posisi Sebabkan Sakit Punggung
Pernahkah Anda merasakan badan dan punggung jadi pegal-pegal? Ini merupakan keluhan yang umum dirasakan oleh para ibu rumah tangga apalagi saat pembantunya pulang kampung. Terlebih lagi jika pembantu tidak kunjung tiba karena enggan kembali, lengkap sudah penderitaan ibu tersebut. Baru-baru ini ketika liburan panjang Lebaran berlangsung, ketika sedang makan siang terdengar percakapan ibu-ibu yang bekerja di kantor sedang ngerumpi merasakan keletihan tubuhnya akibat pembantu yang tidak kunjung tiba.
Seseorang melontarkan pernyataannya, “Sebenarnya saya bisa ambil cuti soalnya kerjaan saya tidak banyak tapi saya memilih kerja di kantor lebih santai daripada di rumah saya capek banget membereskan rumah yang tak kunjung rapi, belum lagi cucian yang banyak dan baju yang harus disetrika menumpuk. Jadi saya bilang saja pada suami saya kalau ada kerjaan yang harus dikerjakan di kantor jadi saya tidak bisa cuti, sehingga saya terbebas dari pekerjaan rumah yang melelahkan soalnya punggung saya sudah sakit dan pinggang rasanya mau putus.”
Sakit punggung merupakan salah satu penyakit paling umum di Amerika. Lebih dari 85% masyarakat di sana setidaknya pernah mengalaminya sekali seumur hidup.
Apa penyebabnya?
Penyebab sakit punggung yang paling umum adalah meregangnya otot atau ligamen karena postur tubuh yang tidak tepat. Aktivitas seperti mengangkat beban berat dengan cara yang salah adalah salah satu contohnya. Nyeri punggung mulai terasa di saat terjadi cedera, atau beberapa waktu setelah terjadinya peradangan.
Soal keluhan di punggung ini, sebetulnya banyak hal yang menjadi penyebabnya. Para pekerja kantoran, khususnya yang punya kebiasaan duduk seharian di depan komputer, sering pula mengeluh soal sakit di bagian punggungnya. Dan, posisi duduk yang salah yang kebanyakan menjadi penyebabnya. Kalau untuk sebagian orang duduk identik dengan beristirahat, tidak demikian dengan mereka yang justru sakit di bagian punggung karena kebanyakan duduk.
Sikap duduk dan bentuk kursi yang kurang tepatlah sebetulnya yang menjadi salah satu pemicunya. Sakit di bagian punggung umumnya berhubungan dengan otot di bagian tulang belakang. Pada posisi tubuh (duduk) yang statis sesungguhnya berlangsung kontraksi otot yang kuat secara terus-menerus. Maka, aliran darah ke otot tak lancar. Akibatnya, apalagi kalau bukan rasa lelah dan nyeri pada otot. Umumnya, sakit dimulai dari bagian punggung hingga belakang leher. Jadi, untuk masalah duduk ini, bersikaplah dinamis. Sesekali, ubahlah posisi duduk Anda.
“Posisi duduk dengan kemiringan 135 derajat terbukti sebagai posisi duduk yang baik menurut analisis biomekanis,” demikian pendapat ilmuwan Waseem Amir Bashir, dari University of Alberta, Kanada, beberapa waktu lalu. Meski ia tak menyarankan posisi duduk santai dalam jangka waktu yang lama, karena orangpun dituntut untuk bekerja di belakang meja dengan posisi duduk tegak. Tapi duduk tegak berjam-jam, menurutnya, bisa berisiko terkena gangguan punggung yang kronis.
Yang juga menjadi penyebab sakit punggung adalah penggunaan alas sepatu (hak) yang tinggi – khususnya pada wanita – yang konon punya andil memunculkan sakit punggung ini. Punggung yang baik memiliki 3 kurva, yaitu pada leher, punggung bagian atas, dan punggung bagian bawah. Maka, otot bagian perut, otot paha dan otot kaki haruslah kuat agar mampu menyangga kurva punggung yang baik.
Dengan menggunakan hak sepatu yang tinggi, posisi tubuh jadi condong ke depan. Selain akan mengubah bentuk kaki, juga akan membuat kurva punggung tidak simetris. Lama kelamaan, bisa menimbulkan rasa sakit. Mulai dari sakit di pinggang, hingga ke seluruh tubuh.
Namun hasil penelitian terbaru yang dipublikasikan pada Cochrane Systemic Review, Kanada, beberapa waktu yang lalu , tak sepenuhnya menyalahkan penggunaan sepatu tinggi. Karena menggunakan sepatu tanpa hak tak menjamin seseorang terhindar dari keluhan sakit punggung secara umum. Begitu pula dengan penggunaan sepatu yang rata (tanpa hak) bukanlah solusi untuk mengatasi sakit punggung bagian bawah. ”Seseorang sering merasa lebih baik dengan menggunakan sepatu yang rata karena dianggap membuat langkahnya menjadi lebih stabil dan lancar,’’ ujar Dr Tali Sahar, ketua tim peneliti dari Department of Family Practice, Hebrew University, Jerusalem.
Jadi, untuk mengurangi risiko tersebut, beberapa hal perlu diperhatikan:
Pertama, usahakan posisi punggung tetap tegak dengan perut yang rata. Maka rawatlah punggung dengan cara menguatkan ototnya dengan berolahraga. Untuk yang memiliki postur tubuh yang gemuk, sebaiknya mengurangi berat badan karena kelebihan berat badan akan membuat otot-otot punggung tertarik ke depan.
Kedua, hindari melakukan suatu posisi dalam jangka waktu yang lama. Lalu, jangan membungkuk tanpa menekuk lutut saat mengangkat barang yang berat. Terakhir , biasakan berjalan dengan postur yang baik.
(Dari berbagai sumber, Foto dari www.bodyabcs.com)

Duduk Tegak, Punggung Terganggu

KapanLagi.com - Jika selama ini banyak orang beraganggapan posisi duduk tegak saat bekerja adalah posisi terbaik untuk mencegah punggung cedera, namun ternyata kita keliru. Menurut survei yang dilakukan peneliti dari Skotlandia dan Kanada, posisi duduk tegak dengan sikap tubuh sempurna dalam tempo waktu lama justru menimbulkan gangguan punggung yang cukup kronis.
Dengan menggunakan teknik magnetic resonance imaging (MRI), para peneliti menunjukkan gangguan ketegangan yang diderita punggung karena dipaksa duduk tegak dengan sikap sempurna.
Dalam wacana mereka yang dijabarkan dihadapan masyarakat Radiological Society of North America, para peneliti menyakinkan bahwa posisi duduk terbaik adalah di depan meja kerja adalah sekitar 135 derajat, yang terbukti bisa membantu menimalkan cedera pada punggung bagian bawah.
Data yang diambil dari British Chiropractic Association ini menyebutkan sekitat 32 persen populasi menghabiskan waktu lebih dari 10 jam sehari untuk duduk di depan meja kerja. Setengah dari mereka tak pernah meninggalkan meja kerja mereka, bahkan saat makan siang. Sementara dua pertiga menambah porsi duduk tegak saat mereka berada di rumah.

Penelitian yang dilakukan dengan bantuan Woodend Hospital, Aberdeen, Skotlkandia ini melakukan percobaan pada 22 sukarelawan yang memiliki punggung sehat. Punggung mereka discan dengan mesin MRI, yang memudahkan pasien bergerak bebas, sehingga mereka bisa tetap berdiri maupun duduk, selama tes berlangsung.
Lain dengan scanners tradisional yang mengharuskan pasien untuk berbaring, yang justru menyebabkan rasa sakit yang timbul karena gerakan atau postur tubuh yang berbeda.
Dalam studi ini, pasien diminta duduk dalam tiga posisi: membungkuk (di mana posisi tubuh condong ke depan dengan sudut kemiringan sekitar 70 derajad, posisi duduk tegak (90 derajad), dan duduk santai dengan postur miring 135 derajad.




Posisi Duduk
Para peneliti mengukur sudut tulang belakang, tinggi dan pergerakan piringan tulang belakang dalam berbagai posisi. Piringan tulang belakang bergerak saat 'tumpuan beban berat badan' terpusat semuanya pada tulang belakang, sehingga membuat piringan sendi keluar dari tempatnya.
Pergerakan piringan sendi ini ditemukan pada posisi duduk 90 derajad dari kursi (posisi tegak sempurna). Sementara posisi 135 derajad bisa mengurangi ketegangan piringan sendi dan membuat tendon dan otot jadi lebih rileks. Sementara posisi membungkuk menyebabkan pengurangan tinggi tulang belakang, dan mengakibatkan kerusakan tulang belakang bagian bawah.
Dengan hasil studi tersebut, para peneliti meyakini bahwa posisi duduk 135 derajad adalah yang terbaik, karena posisi tersebut tidak menyebabkan tekanan pada tulang ligamen, dan otot-otot tetap berada dalam posisi baik di punggung.
Pemimpin studi Dr Waseem Bashir dari Department of Radiology and Diagnostic Imaging, dari University of Alberta Hospital, Kanada, mengatakan: "Duduk dalam posisi anatomis adalah sangat penting, karena jaringan pada tulang belakang terhubung dengan ligamen yang bisa memicu rasa sakit jika posisi tidak pada tempatnya, dan bisa berkembang menjadi penyakit kronis."
"Kami tidak mengusulkan untuk duduk santai selama berjam-jam. Namun kehidupan modern cenderung menuntut orang untuk bekerja dalam posisi duduk, untuk itu posisi duduk yang optimal sangat penting bagi kesehatan punggung," tambah Bashir seperti dilansir dari BBC.
Senada dengan Bashir, Rishi Loatey dari British Chiropractic Association menyatakan: "Satu dari tiga orang menderita sakit punggung bagian bawah, dan duduk terlalu lama bisa gangguan tersebut, karena memang tubuh kita tidak dirancang untuk diam terlalu lama. Selain itu sikap duduk yang benar bisa mengurangi dan mencegah rasa nyeri pada punggung. Cara ini jauh lebih baik daripada mengobati sakit yang sudah kronis sebagai akibat dari posisi tubuh yang salah dalam tempo lama.
Sementara Levent Caglar dari BackCare menyarankan duduk dengan paha dan batang tubuh membentuk sudut seimbang, karena postur tersebut sangat baik untuk tulang belakang. Caglar juga menyarankan duduk dengan kemiringan 120 derajad karena duduk dengan sudut kemiringan 135 derajad akan mempermudah tubuh tergelincir dari kursi.

0 komentar:

Posting Komentar