Ads 468x60px

Selamat Datang di Blog Keperawatan, Materi PMR, dan Kesehatan

Kamis, 10 Mei 2012

Share this history on :
Diare merupakan penyakit yang ditandai dengan gejala buang air besar dalam bentuk encer atau cair dengan frekuensi yang lebih sering dari biasanya. Bahkan tak jarang gejala ini disertai muntah, sehingga dapat menyebabkan penderita mengalami dehidrasi.
Banyak faktor penyebab terjadinya penyakit ini, namun kebanyakan dihubungkan dengan kualitas makanan yang masuk ke dalam tubuh. Karena itu penyuluhan tentang diare sebaiknya dilakukan terhadap penanganan secepatnya terhadap penderita dan merubah gaya hidup sehat.
Kebersihan Lingkungan
Penyakit diare kebanyakan menyerang anak-anak di bawah umur 12 tahun. Selain daya tahan tubuhnya yang belum kuat, juga karena anak-anak lebih suka jajan makanan di luar rumah. Anak-anak biasanya menyukai makanan yang berwarna-warnai dan dengan penampilan memikat. Apalagi kalau makanan jajanan itu terbuka atau tidak terbungkus, sehingga akan mudah dihinggapi lalat yang membawa bakteri penyakit. 
Selain itu, penyakit ini juga berkaitan dengan kualitas air minum yang digunakan untuk mengolah makanan. Masalah kebersihan lingkungan, terutama kesadaran masyarakat terhadap makanan yang sehat, dengan air yang bersih, dan tidak mengandung bahan atau zat kimia berbahaya relatif masih rendah. Tak sedikit hanya karena didorong untuk memperoleh keuntungan bisnis yang sedikit, mereka mengorbankan perhatian terhadap dampaknya terhadap anak-anak yang memakannya. 
Karena itulah, masalah kebersihan lingkungan harus ditanamkan, baik terhadap anak maupun kepada para pedagang yang membuat produk makanan untuk segmen anak-anak. Penyuluhan tentang diare juga harus dilakukan terhadap kualitas air minum yang dikonsumsi. Air minum harus selalu dimasak atau memiliki kualitas yang baik sebelum diminum.
Gaya Hidup Sehat
Penyakit diare biasanya terjadi akibat menurunnya daya tahan tubuh atau terjadi pada anak yang menderita kekurangan gizi. Sejumlah penelitian menemukan adanya fakta yang cukup menarik sebagai berikut :
  • Anak-anak yang tidak mendapatkan asupan ASI secara penuh pada 6 bulan pertama mengalami risiko jauh lebih besar terserang penyakit diare, khususnya yang disertai dehidrasi berat, dibandingkan anak-anak yang mendapatkan ASI penuh pada 6 bulan pertama.
  • Anak-anak yang menderita kurang gizi akan berisiko terkena penyakit diare jauh lebih besar dari pada anak-anak yang gizinya tercukupi.
Dengan memperhatian hal tersebut, penyuluhan tentang diare juga perlu dilakukan terhadap orang tua, khususnya ibu, untuk selalu memberikan asupan ASI sejak bayi lahir hingga berumur 6 bulan. Begitu juga dengan asupan makanan tambahan maupun makanan harian yang diberikan kepada anak-aak harus memperhatikan kebutuhan tubuh anak melalui menu gizi seimbang.
Penanganan Penderita
Orang yang menderita penyakit diare, khususnya bila berlangsung terus menerus, akan mengalami dehidrasi. Berkurangnya cairan tubuh dalam jumlah yang besar dapat membahayakan jiwa penderita. Oleh karena itu, penyuluhan tentang diare dilakukan agar penderita mendapatkan rehidrasi atau diberikan air minum yang cukup. 
Selain itu, pemberian minuman yang cukup juga dapat membantu saluran pencernaan menetralisir bahan makanan berbahaya yang masuk ke dalam tubuh. Termasuk apabila diare yang dideritanya disebabkan karena keracunan makanan, makanan yang terlalu pedas, atau makanan mengandung zat kimia yang tidak baik bagi tubuh.

0 komentar:

Posting Komentar