Ads 468x60px

Selamat Datang di Blog Keperawatan, Materi PMR, dan Kesehatan

Kamis, 09 Februari 2012

askep jiwa anak dan remaja

Share this history on :

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA ANAK DAN REMAJA
PENGERTIAN
Merupakan suatu metoda sistematis dan ilmiah yang digunakan perawat untuk memenuhi kebutuhan klien dalam mencapai/mempertahankan keadaan biologi, psikologi, sosial dan spiritual yang optimal.
MANFAAT
Manfat menggunakan proses kep. Perawat dapat terhindar dari tindakan keperawatan yang bersifat rutin.
Manfaat lainnya :
Meningkatkan otonomi & percaya diri
Sebagai sarana diseminasi iptek keperawatan
Untuk pengembangan karir melalui pola pikir penelitian
Manfaat bagi klien :
Askep yang diterima dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah sehingga terhindar dari malpraktek
Partisipasi klien meningkat dalam kep. Mandiri
Proses keperawatan mrpk sarana kerja sama antara perawat, klien dan keluarga. Dengan menyertakan klien dan keluarga maka pemulihan kemampuan mereka dlm mengendalikan kehidupan lebih mungkin tercapai & mrk akan belajar bertg jwb. thd prilakunya
TAHAP-TAHAP
Tahap-tahap proses keperawatan: Pengkajian, Diagnosa kep., Perencanaan,. Implementasi dan Evaluasi.
Pengkajian
Merupakan tahap awal dan dasar utama dr proses kep.Keg. yg perlu dilakukan perawat : mengkaji data dr klien dan keluarga ttg tanda2 dan gejala serta faktor penyebab, memvalidasi data, mengelompokkan data dan menetapkan masalah klien.
Data yg didapat digolongkan menjadi dua :
Data subjektif, data yg disampaikan scr lisan, o/ klien & keluarga, didapat mel. Wawancara o/ perawat thd klien & klg
Data objektif, data yg ditemukan scr nyata, mel. Observasi/pemeriksan langsung o/ perawat
Isi Pengkajian :
Identitas klien
Keluhan utama / alasan masuk
Faktor predisposisi
Aspek fisik/ biologis
Aspek psikososial
Status mental
Kebutuhan persiapan pulang
Mekanisme koping
Masalah psikososial dan lingkungan
Pengetahuan
Aspek medis
Berdasarkan sumber :
Data yg langsung didapat perawat disebut data primer, data yg diambil dr hasil pengkajian atau catatan tim kes. ain disebut data sekunder.
Setelah data subjektif dan objektif dapat teridentifikasi, data2 tsb dikelompokkan dan dianalisa u/ menyimpulkan masalah keperawatan klien
Kemungkinan kesimpulannya :
Tidak ada masalah ttp ada kebutuhan:
Pemeliharaan kesehatan dan tindak alanjut ( Follow up )
Memerlukan peningkatan kesehatan : promosi dan prevensi ( antisipasi )
Ada masalah dgn kemungkinan :
Resiko terjadi masalah, sdh ada faktor yg dpt menimbulkan
Aktual terjadi masalah disertai data pendukung
Umumnya masalah kep. saling berhubungan dan dpt digambarkan sbg pohon masalah
Pd pohon masalah tdp 3 komponen penting :
Masalah utama (CP) : prioritas dr bbrp masalah klien. Umumnya berkaitan dgn keluhan utma/ alasan masuk.
Penyebab (Causa) : penyebab masalah utama
Akibat ( effect ) : akibat dr masalah utama, efek ini dpt menyebabkan efek yg lainnya dst.
Diagnosa Keperawatan
Mrpk suatu pernyataan masalah kep. Klien yg mencakup baik respon sehat adaptif atau maladaptif serta stressor yg menunjang (Stuart & Sundeen, 1995).
Diagnosa kep. : Penilaian atau kesimpulan yg diambil dari pengkajian (Gordon, dlm Carpenito, 1996)
Dx : Masalah kesehatan aktual atau potensial yg mampu diatasi oleh perawat berdasarkan pendidikan dan pengalamannya
Dx : identifikasi atau penilaian terhadap pola respon klien baik aktual maupun potensial ( stuart dan Laraia, 2001)
Diagnosa keperawatan ditetapkan melalui tahapan :
Analisa data yg ditemukan ( obyektif dan subyektif)
Tetapkan rumusan dignosa dlm bentuk rumusan diagnosis tunggal. Rumusannya : rumusan “Problem” etiologi tdk perlu dicantumkan ttp cukup dimengerti dan dipahami. Rumusan diagnosa keperawatan mengacu pd NANDA, 2005
Exp. 1. Resiko perilaku kekerasan
2. Gangguan sensori persepsi : halusinasi
3. Isolasi sosial
4. Gangguan konsep diri : harga diri rendah
5. Defisit perawatan diri
Rencana Tindakan Keperawatan
Rencana tind. Kep. tdd : tujuan umum, tujuan khusus, kriteria evaluasi dan rencana tindakan kep.
Tujuan umum : hasil tindakan berupa kemampuan akhir yg hendak dicapai (jika serangkaian tujuan khusus telah tercapai)
Tujuan khusus : tujuan jangka pendek s/d tujuan jangka panjang tercapai. Rumusan tujuan khusus berupa pernyataan kemampuan pasien mengatasi masalah.
Kriteria evaluasi : perubahan perilaku yang “observable” untuk setiap pencapai tujuan khusus. Bentuk rumusan : tanda dan gejala tercapainya masing2 tujuan khusus
Tindakan keperawatan: serangkaian tindakan yg harus dilaksanakan oleh perawat untuk mencapai tujuan yg telah ditetapkan. Setiap tujuan khusus dicapai dgn satu atau lebih tindakan keperawatan. Tindakan keperawatan durumuskan dlm bentuk kalimat perintah
Untuk menetapkan tujuan umum dan khusus, perawat perlu memiliki kemampuan berfikir kritis dan bekerja sama dg klien dan keluarga
Rencana tindakan kep. Mrpk serangkaian tindakan yg dpt mencapai tiap tujuan khusus. Perawat dpt memberikan alasan ilmiah mengapa tindakan tsb diberikan.
Rencana tindakan kep. disusun berdasarkan standar asuhan kep. Jiwa Indonesia (Depkes, 1995), berupa tindakan konseling, penkes, perawatan mandiri/ADL, tindakan kolaborasi.
Pelaksanaan Tindakan Keperawatan
Sebelum melaks tindakan kep. yg sdh direncanakan, perawat perlu memvalidasi apakah rencana tindakan kep. msh dibutuhkan dan sesuai dg kondisi klien saat ini (here and now), menilai diri sendiri ( kemampuan interpersonal, intelektual dan teknikal untuk melaksanakan tindakan, menilai kembali apakah tindakan aman bagi klien
Pd saat akan melaksanakan : pwt m’buat kontrak, m’jelaskan apa yg akan dikerjakan dan peran serta yg diharapkan dr klien, dokumentasikan semua tindakan yg tlh dilaksanakan beserta respon klien
Hub. saling percaya antara perawat dan klien mrpk dasar utama dlm pelaksanaan tindakan keperawatan
Tindakan kep. mengacu pd perencanaan (NCP), bertujuan klien memiliki kemampuan : kognitif, afektif dan psikomotor untuk m’selesaikan masalah(diagnosa) yg dialami
Strategi implementasi m’gunakan SP, yg berprinsif setiap kali interaksi dgn pasien, out put interaksi haruslah samapi pd kemampuan koping pasien.
Implementasi tindakan keperawatan dilakukan berurutan secara prioritas, tapi tdk berarti sblm masalah utma terselesaikan masalah lain tdk perlu ditangani.
Selain tujuan tindakan keperawatan untuk m’ubah perilaku pasien, tujuan tindakan keperawatan yg lain adalah m’ubah perilaku keluarga. Tujuan utamanya, agar keluarga :
Memahami mslh yg dialami pasien
Mengetahui cara merawat pasien
Dpt mempraktekkan cara merawatan pasien
Dpt memanfaatkan sumber yg tersedia untuk perawatan pasien
Evaluasi Tindakan Keperawatan
Mrpk proses berkelanjutan dan dilakukan terus menerus u/ menilai efek dari tindakan kep. yg telah dilaksanakan.
Evaluasi dibagi dua jenis
Evaluasi proses (formatif), dilakukan setiap selesai melaks. tindakan kep.
b. Evaluasi hasil (Sumatif), dilakukan dgn membandingkan respon klien dg tujuan yg tlh ditentukan
Evaluasi dpt dilakukan dg menggunakan pendekatan SOAP, sbg pola pikir.
S : Respon subjektif klien thd tindakan kep. yg tlh dilaksanakan
O : Respon objektif klien thd tindakan kep.yg tlh dilaksanakan
A : Analisa thd data subjektif daan objektif u/ menyimpulkan apakah masalah masih ada/ tlh teratasi/ muncul masalah baru
P : Perencanaan tindak lanjut berdasarkan hasil analisa respon klien
Rencana tindak lanjut dapat berupa :
a. Rencana teruskan jika masalah tdk berubah
b. Rencana dimodifikasi jika masalah tetap ada dan semua rencana tindakan sdh dilakukan tetapi hasil belum memuaskan
c. Rencana dan diagnosa kep. dibatalkan jika ditemukan masalah baru dan bertolak belakang dg masalah yg ada
d. Rencana atau diagnosa selesai jika tujuan sdh tercapai dan yg diperlukan adalah memelihara dan mempertahankan kondisi yg baru
MASALAH-MASALAH / GANGGUAN KEJIWAAN
Pada Anak
Ketidakberdayaan
Retradasi Mental
Gangguan perkembangan
Gangguan perilaku
Defisit perawatan diri
Pada Remaja
HDR
Perilaku kekerasan
Perilaku bunuh diri
Menarik diri
Halusinasi
Waham
Defisit perawatan diri
Masalah seksualitas
Narkoba
1. Perilaku Kekerasan
Deskripsi: kemarahan yang diekspresikan secara berlebihan dan tidak terkendali baik secara verbal maupun tindakan dengan menciderai orang lain dan lingkungan.
Data mayor:
Subjektif: mengancam, mengumpat, bicara keras dan kasar
Objektif: agitasi, meninju, membanting, melempar
Data minor:
Subjektif: mengatakan ada yang mengejek, mengancam, mendengar suara yang menjelekkan, merasa orang lain mengancam dirinya.
Objektif: menjauh dari orang lain, katatonia

2. Gangguan sensori persepsi: halusinasi
Deskripsi: gangguan persepsi dimana individu merasakan adanya stimulus melalui panca indera tanpa adanya rangsangan nyata.
Data mayor:
Subjektif: mengatakan mendengar suara bisikan/ melihat bayangan
Objektif: bicara sendiri, tertawa sendiri, marah tanpa sebab
Data minor:
Subjektif: menyatakan kesal, mengatakan senang dengan suara-suara
Objektif: menyendiri, melamun

3. Isolasi sosial
Deskripsi: ketidakmampuan untuk membina hubungan yang intim, hangat, terbuka dan interdependen dengan orang lain.
Data mayor:
Subjektif: mengatakan malas berinteraksi, mengatakan orang lain tidak mau menerima dirinya, merasa orang lain tidak seleven.
Objektif: menyendiri, mengurung diri, tidak mau bercakap-cakap dengan orang lain
Data minor:
subjektif: curiga dengan orang lain, mendengar suara-suara/ melihat bayangan, merasa tidak berguna
objektif; mematung, mondar-mandir tanpa arah, tidak berinisiatif berhubungan dengan orang lain.

4. Gangguan konsep diri: Harga diri rendah
Deskripsi: ide, pikiran perasaan yang negatif tentang diri
Data mayor:
Subjektif: mengeluh hidup tidak bermakna, tidak memiliki kelebihan apapun, merasa jelek.
Objektif: kontak mata kurang, tidak berinisiatif berinteraksi dengan orang lain
Data minor:
Subjektif: mengatakan malas, putus asa, ingin mati
Objektif: tampak malas-malasan, produktivitas menurun

5. Defisit perawatan diri
Deskripsi: Ketidakmampuan dalam menjaga kesehatan diri termasuk menjaga kebersihan diri, makan minum sehat, berdandan, mengatur tidur dan bekerja dan toileting
Data mayor:
Subjektif: menyatakan malas mandi, tidak tahu cara makan yang baik, tidak tahu cara dandan yang baik, tidak tahu cara BAB/BAK yang baik.
Objektif: badan kotor, dandanan tidak rapi, makan berantakan, BAB/BAK sembarangan
Data minor:
Subjektif: merasa tidak berguna, merasa tidak perlu mengubah penampilan, merasa tidak ada yang peduli
Objektif: tidak tersedia alat kebersihan, tidak tersedia alat makan, tidak tersedia alat toileting

0 komentar:

Posting Komentar